Kamis, 25 Desember 2014

Aku: Hati yang Terluka

Aku tak tahu, apakah aku masih "dibutuhkan" ketika ada kita dalam satu ruang.
Aku tak tahu, apakah aku masih akan terlihat ketika berada diantara kalian.
Dan aku juga tak tahu, apakah masih ada tempat bagiku untuk ikut tertawa serta berbahagia ketika ada aku, kamu dan dia, seseorang yang amat sangat kau sayangi dalam suatu masa yang sama.

Dua kali, bahkan lebih. Lebih dari yang kau perkirakan.
Mungkin pula, kau tak tahu dan tak pernah menyadari yang sesungguhnya. Tak akan pernah..
Sekali kau melakukan kesalahan, aku maafkan.
Dua kali kau menyakitiku, aku maafkan.
Tiga kali kau melukai hati ini, aku tetap memaafkan.
Dan untuk kesekian kalinya kau menggoreskan pisau dihati ini, aku akan memaklumi hal tersebut.
Karena aku, bukan dan tak akan pernah menjadi seseorang yang paling berharga dimatamu.

Apakah menurutmu aku akan membalaskan semua rasa sakit ini?
Tenanglah.. aku tak sejahat itu..
Dan aku tak akan pernah melukaimu.
Hanya saja, aku akan sedikit tak peduli terhadapmu.
Bahkan bisa saja aku bersikap biasa dan menganggap bahwa semuanya baik-baik saja.

Terlepas dari semua itu, aku akan tetap berada disampingmu.
Menemani, hingga kau sadar, bahwa aku, jauh lebih berharga daripada dirinya..
Iya, aku...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar