Beberapa
waktu yang lalu saya berkunjung ke rumah saudara saya yang berada di daerah
Pondok Gede, Bekasi. Tujuan kedatangan saya adalah untuk mengenal lebih dekat
siapa Rafi.
Rafi
Abdurrahman Ridwan lahir pada 20 Juli 2002. Sang Khalik telah menetapkan dia
terlahir sebagai bayi yang tidak dapat mendengar. Rafi terlahir sebagai seorang
Tuna Rungu (profoundly deaf). Tidak
hanya itu, pada awal fase kehidupannya Allah belum mengizinkan Rafi untuk dapat
melihat dengan sempurna.
Baru
sekitar usia 4 bulan penglihatan Rafi perlahan mulai bekerja. Alhamdulillah pada usia 8 bulan Rafi
dinyatakan sehat untuk kondisi matanya.
Rafi
benar-benar berjuang untuk tumbuh sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang sempurna.
Dari mulai perjuangan untuk bisa berjalan dengan baik, melewati pengobatan
untuk saluran pencernaan, saluran pernafasan, sampai dengan indra perasanya
pernah dia lalui. Perjuangan terberat Rafi
dimulai sejak usia 0 sampai 3 tahun pertama kehidupannya.
Segala
penyakitnya berawal ketika Rafi masih berada di dalam kandungan sang Ibunda,
beliau terkena virus Rubella Kongenitalis.
Rubella Kongenitalis adalah suatu
infeksi oleh virus penyebab Rubella
(campak Jerman) yang terjadi ketika bayi berada di dalam kandungan dan bisa menyebabkan
cacat bawaan. Istilah Jerman tidak ada hubungannya dengan Negara Jerman, tetapi
kemungkinan berasal dari bahasa Perancis kuno “germain” dan bahasa Latin “germanus”,
yang artinya adalah mirip atau serupa. Sebelum ditemukan, vaksin Rubella pada tahun 1969, wabah Rubella terjadi setiap 6-9 tahun. Wabah
terutama menyerang anak-anak yang berusia 5-9 tahun dan dewasa, tetapi ada juga
kasus yang menyebabkan Rubella
Kongenitalis. Saat ini, setelah pemakaian vaksin Rubella, kasus Rubella
Kongenitalis telah menurun secara dramatis dan hampir jarang terjadi.
Sampai
pada akhirnya, di penghujung 2009 Allah memberikan Rafi kesempatan untuk selalu
bersyukur, tabah dan kuat dalam menjalani episode kehidupannya. Rafi didiagnosa
memiliki kelainan yang cukup langka. Rafi memiliki kelainan pada jaringan organ
vitalnya. Pada tahun 2010 Rafi berencana menjalani operasi untuk kelainannya
tersebut. Operasi akan dilakukan oleh tim dokter di Singapura.
Awal mula karier Rafi menjadi seorang desainer
cilik berawal dari kecintaanya terhadap ikan. Darisana ia mulai menggambar ikan
dan kehidupan bawah laut. Baru kemudian saat usianya menginjak 3 tahun ia menonton
film “Ariel and Little Mermaid” dan kemudian dia kaget, “oh, ternyata ikan yang
selalu ia gambar dan koleksi ada putrinya dan kerajaanya,” cerita sang bunda.
Kemudian darisana Rafi mulai menggambar sosok Ariel, tidak hanya ikan.
Saat
TK, Rafi bersekolah di SLB (Sekolah Luar Biasa) Playgroup Santi Rama. Disana
Rafi mulai diajarkan akan sesuatu hal yang pantas dan tidak pantas yang pada
akhirnya dia mulai berpikir mengenai sosok Ariel dan bertanya kepada sang
bunda, “mama, kenapa Ariel kalau berpakaian tidak pernah sopan?” tanya Rafi.
Karena minimnya bahasa yang dapat diterima Rafi saat itu, akhirnya sang bunda
memerintahkan Rafi menggambar pakaian untuk Ariel.
Film Ariel and Little Mermaid itulah yang
pertama kali menjadi inspirasi Rafi untuk menggambar. Selain itu ada juga
Agustia Susastro yang ikut menginspirasi Rafi, bahwa seorang desainer tidak
hanya seorang perempuan, tetapi laki-laki juga bisa menjadi seorang desainer.
Kemudian, Rafi bertemu dengan Barli Asmara. Barli Asmara bisa dibilang sebagai
seseorang yang pertama kali membukakan pintu kesempatan untuk Rafi untuk bisa
berkarya dan yang terakhir ada Lia Chandra yang telah mewujudkan mimpi Rafi
untuk mendirikan acara Fashion Show terbesar di Indonesia.
Selain
bersekolah di SLB Santi Rama, Rafi juga belajar di TK umum Tunas Mutiara.
Tujuan Rafi masuk sekolah umum agar dia bisa belajar seperti anak-anak yang lainnya
dan membuktikan bahwa setiap manusia itu sama dan tidak ada yang berbeda. Hanya
saja tergantung semangat dan kemauan kita untuk berusaha. Tidak ada suatu
kendala dalam hal pelajaran, hanya saja Rafi kesulitan menerima materi karena
minimnya bahasa yang ia terima. Setelah dua tahun lamanya Rafi mengikuti
sekolah khusus dan umum tersebut, kemudian Rafi dimasukkan ke Home Schooling
Kak Seto. Barulah kemudian pada saat kelas 4 Rafi kembali lagi bersekolah di
SLB Santi Rama.
Kedekatan
Rafi dengan teman-temannya sangat baik, bahkan Rafi selalu membantu temanya
apabila ada kesulitan. Sikap setia kawan yang ia tunjukkan begitu murni dari
hatinya. Dia selalu ingin memberikan sesuatu yang terbaik untuk teman-temannya.
Pernah suatu ketika, pada saat Rafi akan diwawancarai oleh suatu stasiun
televisi, Rafi mempunyai satu buah permintaan yaitu dia ingin agar teman-teman
satu sekolahnya dapat melihat interview dia secara langsung, sekalipun dia
tidak mendapat bayaran. Akhirnya pihak stasiun televisi itu mengerti dan
memenuhi permintaan Rafi. Selalu ada hidayah yang dapat memudahkan semuanya.
Dengan hadinya teman-temannya ini pula, sifat pemalu Rafi menjadi sedikit
berkurang dan berkat teman-temannya juga Rafi menjadi percaya diri. Selain itu,
Rafi juga sering mengundang anak-anak yatim piatu kerumahnya hanya untuk
sekedar bermain dan berbuka puasa bersama.
Pada
Juli 2011, Rafi berniat untuk mengadakan acara Fashion Show pertamanya yang
bertepatan dengan hari bahagia dia. Rafi ingin memberikan sesuatu yang spesial
dihari yang spesial pula, agar kenangan tersebut dapat selalu diingat. Pada
acara ulang tahunnya yang ke-9 tersebut, Rafi menampilkan 7 koleksi desainnya
dengan tema Harazuku. Acara yang diadakan di Plaza Indonesia ini juga banyak
didukung oleh artis-artis ternama di Indonesia seperti Reza Rahardian, Kak
Seto, dan masih banyak lagi. Sedangkan Barley Asmara, beliau dipercaya untuk
mengurusi segala sesuatu mengenai acara Fashion ini.
Desain
pertama Rafi
Rafi
diberikan bunga oleh Kak Seto sebagai ucapan selamat
Setelah
sukses dengan acara Fashin pertama tersebut, Rafi tidak mau menyerah dan
berhenti sampai disana saja. Rafi masih ingin terus berkarya hingga semua yang
ia cita-citakan dapat terwujut. Bagai tertimpa durian runtuh, atas izin-Nya Rafi
dapat kembali menggelar acara Fashion Show. Acaranya kali ini tidak main-main.
Ini adalah acara Fashion terbesar yang pernah Rafi terima di dalam hidupnya.
Pada bulan Oktober 2011, Rafi di tawari oleh Lia Chandra untuk menggelar
Fashion Show di Jakarta Fashion Week.
Rafi
bersama Lia Chandra di Jakarta Fasion Week
Desain
baju Rafi di acara Jakarta Fashion Week
Segala
macam persiapan telah Rafi siapkan. Mulai dari desain sampai dengan bahan-bahan
yang diperlukan. Terkadang, dalam semua persiapan yang dilakukan ini, Rafi
banyak mendapati kendala, terutama pada pemikiran, persepsi yang diterima.
Selain itu, kendala bahasa masih menjadi permasalahan utama. Pernah suatu
ketika bahan yang digunakan tidak cocok dengan desain baju yang ia buat. Sang
Bunda memberitahukan hal tersebut kepada Rafi, tetapi ia tidak percaya sebelum
dia mencoba dan melihatnya secara langsung. Rafi juga sangat memperhatikan
detail dari setiap baju yang ia buat. Pada acara Jakarta Fashion Week ini Rafi
mempersiapkan 24 koleksi terbaru dengan tema “Batik”. Uniknya Rafi itu, dia
selalu ingin membuat dan menampilkan segala sesuatu yang merupakan ciri khas
kain Indonesia. Alhamdulillah untuk
kedua kalinya Rafi telah sukses dengan acara Fashion Show ini.
Tahun
pun telah berganti, tetapi rasa cinta Rafi terhadap dunia fashion semakin hari
semakin besar. Telah banyak gambar dan desain yang telah ia buat. Dimanapun,
kapanpun dia berada, kertas dan pensil warna tidak pernah tertinggal di dalam
tasnya.
Rafi
selalu menggambar disela-sela kegiatannya
Pada
Juli 2012 Rafi kembali mengadakan Fashion Show ketiganya yang bertepatan pula
dengan hari anak Indonesia. Fashion Show kali ini didukung oleh Hijabers Mom
Community. Karena hari itu merupakan hari yang spesial, Rafi mempunyai ide
untuk mendesain pakaian untuk anak-anak yang spesial pula. Anak-anak ini
merupakan anak-anak yang juga memiliki keterbatasan dalam berbicara dan
mendengar.
Desain
baju anak-anak di acara Fashion ke-3
Kemudian acara Fashion show yang terakhir
diadakan di Australia, Melbourne dimana Rafi merupakan perwakilan dari dinas
pariwisata untuk mengikuti lomba Fashion Show ini. Disini Rafi menampilkan
desain baju untuk anak-anak dan dewasa dan tak lupa dengan ciri khas Indonesia.
Saat
ini, Rafi sedang sibuk untuk mengurusi persiapan Fashion Show pada bulan Juni
mendatang yang rencananya akan diadakan di tentatif Gelora Bung Karno. “Rafi
mau Fashion Show di Paris. Rafi suka sekali menggambar, suka sekali menjadi
desainer,” ucapnya dengan penuh percaya diri.