Senin, 17 November 2014

Bukan Sebuah Penyesalan

Aku berharap waktu bisa diputar kembali agar aku bisa mengulang semuanya dari awal.
Membuka lembaran baru, memperbaiki yang salah, memperbaiki kekurangan yang ada, dan...
Tetap menganggapmu sebagai teman terbaikku, sebagai seorang pemimpin diantara segala yang kau jalani pada waktu itu.
Seharusnya aku sadar, bahwa memilikimu nantinya hanya akan membuat hati ini terluka.
Seharusnya aku sadar, bahwa dirimu dan dirinya benar-benar dipertemukan dalam satu ikatan yang sah.
Tidak.. Aku tidak akan menyesali semua ini.
Semua ini hanyalah takdir. Takdir tentang aku, kamu dan dia.
Takdir tentang aku yang tak harus bersamamu dan takdir bahwa kau memang pantas untuk bersanding dengan dirinya.

Pergi dan Jangan Kembali!

Kamu tahu rasanya? Menyakitkan ketika aku tahu kau bukan milikku lagi.
Rasanya ini semua tak adil.
Kenapa kau bisa terus selalu bersamanya, sedangkan aku?
Sakit.. ketika aku tahu kau begitu menyanyanginya.
Hancur.. ketika aku tahu kau sangat mencintainya.
Alasan bodohmu itu hingga saat ini tak bisa aku terima!
Alasan bodohmu itu hanya membuatku selalu bertanya-tanya!
Ini sangat tidak adil! Kau bisa memberikan kesempatan kepada yang lainnya.
Sedangkan aku? Kau begitu cepat mengambil keputusan.
Jika benar kau mencintai dirinya, jangan.. jangan lagi kau masuk kedalam kehidupanku.
Jangan lagi kau hancurkan perasaanku! Jangan lagi berikan harapan kepadaku!
Dan berhenti untuk menjadi bayang-bayang gelap didalam hidupku..