Senin, 18 November 2013

Desainer Cilik dengan Segala Keterbatasannya


Beberapa waktu yang lalu saya berkunjung ke rumah saudara saya yang berada di daerah Pondok Gede, Bekasi. Tujuan kedatangan saya adalah untuk mengenal lebih dekat siapa Rafi.

Rafi Abdurrahman Ridwan lahir pada 20 Juli 2002. Sang Khalik telah menetapkan dia terlahir sebagai bayi yang tidak dapat mendengar. Rafi terlahir sebagai seorang Tuna Rungu (profoundly deaf). Tidak hanya itu, pada awal fase kehidupannya Allah belum mengizinkan Rafi untuk dapat melihat dengan sempurna.

Baru sekitar usia 4 bulan penglihatan Rafi perlahan mulai bekerja. Alhamdulillah pada usia 8 bulan Rafi dinyatakan sehat untuk kondisi matanya.

Rafi benar-benar berjuang untuk tumbuh sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang sempurna. Dari mulai perjuangan untuk bisa berjalan dengan baik, melewati pengobatan untuk saluran pencernaan, saluran pernafasan, sampai dengan indra perasanya pernah dia lalui. Perjuangan terberat Rafi  dimulai sejak usia 0 sampai 3 tahun pertama kehidupannya.

Segala penyakitnya berawal ketika Rafi masih berada di dalam kandungan sang Ibunda, beliau terkena virus Rubella Kongenitalis. Rubella Kongenitalis adalah suatu infeksi oleh virus penyebab Rubella (campak Jerman) yang terjadi ketika bayi berada di dalam kandungan dan bisa menyebabkan cacat bawaan. Istilah Jerman tidak ada hubungannya dengan Negara Jerman, tetapi kemungkinan berasal dari bahasa Perancis kuno “germain” dan bahasa Latin “germanus”, yang artinya adalah mirip atau serupa. Sebelum ditemukan, vaksin Rubella pada tahun 1969, wabah Rubella terjadi setiap 6-9 tahun. Wabah terutama menyerang anak-anak yang berusia 5-9 tahun dan dewasa, tetapi ada juga kasus yang menyebabkan Rubella Kongenitalis. Saat ini, setelah pemakaian vaksin Rubella, kasus Rubella Kongenitalis telah menurun secara dramatis dan hampir jarang terjadi.

Sampai pada akhirnya, di penghujung 2009 Allah memberikan Rafi kesempatan untuk selalu bersyukur, tabah dan kuat dalam menjalani episode kehidupannya. Rafi didiagnosa memiliki kelainan yang cukup langka. Rafi memiliki kelainan pada jaringan organ vitalnya. Pada tahun 2010 Rafi berencana menjalani operasi untuk kelainannya tersebut. Operasi akan dilakukan oleh tim dokter di Singapura.

 Awal mula karier Rafi menjadi seorang desainer cilik berawal dari kecintaanya terhadap ikan. Darisana ia mulai menggambar ikan dan kehidupan bawah laut. Baru kemudian saat usianya menginjak 3 tahun ia menonton film “Ariel and Little Mermaid” dan kemudian dia kaget, “oh, ternyata ikan yang selalu ia gambar dan koleksi ada putrinya dan kerajaanya,” cerita sang bunda. Kemudian darisana Rafi mulai menggambar sosok Ariel, tidak hanya ikan.

Saat TK, Rafi bersekolah di SLB (Sekolah Luar Biasa) Playgroup Santi Rama. Disana Rafi mulai diajarkan akan sesuatu hal yang pantas dan tidak pantas yang pada akhirnya dia mulai berpikir mengenai sosok Ariel dan bertanya kepada sang bunda, “mama, kenapa Ariel kalau berpakaian tidak pernah sopan?” tanya Rafi. Karena minimnya bahasa yang dapat diterima Rafi saat itu, akhirnya sang bunda memerintahkan Rafi menggambar pakaian untuk Ariel.

 Film Ariel and Little Mermaid itulah yang pertama kali menjadi inspirasi Rafi untuk menggambar. Selain itu ada juga Agustia Susastro yang ikut menginspirasi Rafi, bahwa seorang desainer tidak hanya seorang perempuan, tetapi laki-laki juga bisa menjadi seorang desainer. Kemudian, Rafi bertemu dengan Barli Asmara. Barli Asmara bisa dibilang sebagai seseorang yang pertama kali membukakan pintu kesempatan untuk Rafi untuk bisa berkarya dan yang terakhir ada Lia Chandra yang telah mewujudkan mimpi Rafi untuk mendirikan acara Fashion Show terbesar di Indonesia.

Selain bersekolah di SLB Santi Rama, Rafi juga belajar di TK umum Tunas Mutiara. Tujuan Rafi masuk sekolah umum agar dia bisa belajar seperti anak-anak yang lainnya dan membuktikan bahwa setiap manusia itu sama dan tidak ada yang berbeda. Hanya saja tergantung semangat dan kemauan kita untuk berusaha. Tidak ada suatu kendala dalam hal pelajaran, hanya saja Rafi kesulitan menerima materi karena minimnya bahasa yang ia terima. Setelah dua tahun lamanya Rafi mengikuti sekolah khusus dan umum tersebut, kemudian Rafi dimasukkan ke Home Schooling Kak Seto. Barulah kemudian pada saat kelas 4 Rafi kembali lagi bersekolah di SLB Santi Rama.

Kedekatan Rafi dengan teman-temannya sangat baik, bahkan Rafi selalu membantu temanya apabila ada kesulitan. Sikap setia kawan yang ia tunjukkan begitu murni dari hatinya. Dia selalu ingin memberikan sesuatu yang terbaik untuk teman-temannya. Pernah suatu ketika, pada saat Rafi akan diwawancarai oleh suatu stasiun televisi, Rafi mempunyai satu buah permintaan yaitu dia ingin agar teman-teman satu sekolahnya dapat melihat interview dia secara langsung, sekalipun dia tidak mendapat bayaran. Akhirnya pihak stasiun televisi itu mengerti dan memenuhi permintaan Rafi. Selalu ada hidayah yang dapat memudahkan semuanya. Dengan hadinya teman-temannya ini pula, sifat pemalu Rafi menjadi sedikit berkurang dan berkat teman-temannya juga Rafi menjadi percaya diri. Selain itu, Rafi juga sering mengundang anak-anak yatim piatu kerumahnya hanya untuk sekedar bermain dan berbuka puasa bersama.

Pada Juli 2011, Rafi berniat untuk mengadakan acara Fashion Show pertamanya yang bertepatan dengan hari bahagia dia. Rafi ingin memberikan sesuatu yang spesial dihari yang spesial pula, agar kenangan tersebut dapat selalu diingat. Pada acara ulang tahunnya yang ke-9 tersebut, Rafi menampilkan 7 koleksi desainnya dengan tema Harazuku. Acara yang diadakan di Plaza Indonesia ini juga banyak didukung oleh artis-artis ternama di Indonesia seperti Reza Rahardian, Kak Seto, dan masih banyak lagi. Sedangkan Barley Asmara, beliau dipercaya untuk mengurusi segala sesuatu mengenai acara Fashion ini.


Desain pertama Rafi


Rafi diberikan bunga oleh Kak Seto sebagai ucapan selamat

Setelah sukses dengan acara Fashin pertama tersebut, Rafi tidak mau menyerah dan berhenti sampai disana saja. Rafi masih ingin terus berkarya hingga semua yang ia cita-citakan dapat terwujut. Bagai tertimpa durian runtuh, atas izin-Nya Rafi dapat kembali menggelar acara Fashion Show. Acaranya kali ini tidak main-main. Ini adalah acara Fashion terbesar yang pernah Rafi terima di dalam hidupnya. Pada bulan Oktober 2011, Rafi di tawari oleh Lia Chandra untuk menggelar Fashion Show di Jakarta Fashion Week.


Rafi bersama Lia Chandra di Jakarta Fasion Week


Desain baju Rafi di acara Jakarta Fashion Week

Segala macam persiapan telah Rafi siapkan. Mulai dari desain sampai dengan bahan-bahan yang diperlukan. Terkadang, dalam semua persiapan yang dilakukan ini, Rafi banyak mendapati kendala, terutama pada pemikiran, persepsi yang diterima. Selain itu, kendala bahasa masih menjadi permasalahan utama. Pernah suatu ketika bahan yang digunakan tidak cocok dengan desain baju yang ia buat. Sang Bunda memberitahukan hal tersebut kepada Rafi, tetapi ia tidak percaya sebelum dia mencoba dan melihatnya secara langsung. Rafi juga sangat memperhatikan detail dari setiap baju yang ia buat. Pada acara Jakarta Fashion Week ini Rafi mempersiapkan 24 koleksi terbaru dengan tema “Batik”. Uniknya Rafi itu, dia selalu ingin membuat dan menampilkan segala sesuatu yang merupakan ciri khas kain Indonesia. Alhamdulillah untuk kedua kalinya Rafi telah sukses dengan acara Fashion Show ini.

Tahun pun telah berganti, tetapi rasa cinta Rafi terhadap dunia fashion semakin hari semakin besar. Telah banyak gambar dan desain yang telah ia buat. Dimanapun, kapanpun dia berada, kertas dan pensil warna tidak pernah tertinggal di dalam tasnya.


Rafi selalu menggambar disela-sela kegiatannya

Pada Juli 2012 Rafi kembali mengadakan Fashion Show ketiganya yang bertepatan pula dengan hari anak Indonesia. Fashion Show kali ini didukung oleh Hijabers Mom Community. Karena hari itu merupakan hari yang spesial, Rafi mempunyai ide untuk mendesain pakaian untuk anak-anak yang spesial pula. Anak-anak ini merupakan anak-anak yang juga memiliki keterbatasan dalam berbicara dan mendengar.


Desain baju anak-anak di acara Fashion ke-3

 Kemudian acara Fashion show yang terakhir diadakan di Australia, Melbourne dimana Rafi merupakan perwakilan dari dinas pariwisata untuk mengikuti lomba Fashion Show ini. Disini Rafi menampilkan desain baju untuk anak-anak dan dewasa dan tak lupa dengan ciri khas Indonesia.

Saat ini, Rafi sedang sibuk untuk mengurusi persiapan Fashion Show pada bulan Juni mendatang yang rencananya akan diadakan di tentatif Gelora Bung Karno. “Rafi mau Fashion Show di Paris. Rafi suka sekali menggambar, suka sekali menjadi desainer,” ucapnya dengan penuh percaya diri.

3 komentar:

  1. ini dapat membuktikan kalu anak2 Indonesia berprestasi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. setuju cha, anak seperti Rafi Abdurrahman Ridwan membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukan penghalang untuk berkarya.

      Hapus