Menulis skenario
film memang sangat menyenangkan. Di sana kita bisa menerjemahkan setiap kalimat
dalam naskah menjadi sebuah gambaran imajinasi visual. Skenario adalah sebuah
naskah cerita yang menguraikan urut-urutan adegan, tempat, keadaan, dan dialog,
yang disusun dalam konteks struktur dramatik; fungsinya adalah untuk digunakan
sebagai petunjuk kerja dalam pembuatan film. Tentu saja, bagi yang tertarik
menulis skrip/ skenario, harus paham dulu bagaimana cara menuliskannya.
Dalam proses
dunia penulisan skenario, terdapat banyak istilah-istilah penting; di bawah ini
adalah daftar istilah dalam skenario yang saya ambil dari buku Kunci Sukses Menulis
Skenario – Elizabeth Lutters :
ACTION =
Selain diartikan sebagai perintah sutradara saat pengambilan gambar, ACTION
juga bisa diartikan sebagai gerak laku pemeran, yang terjadi dalam suatu
adegan. Selain itu, kata ACTION juga bisa dipakai untuk menentukan jenis sebuah
film, yang diartikan sebagai film laga.
BIG CLOSE UP
(BCU) = pengambilan gambar pada jarak sangat dekat. Misalnya,
dalam gambar orang hanya terlihat bibirnya saja. Contoh pemakaian dalam
skenario, untuk menunjukkan sebuah cincin di jari manis tokoh, kita bisa pakai
BCU untuk cincin. Namun jika ini sudah diperjelas dalam deskripsi, tidak perlu
ditulis BCU lagi, sebab ini adalah tugas sutradara.
CLOSE UP (CU) =
Pengambilan gambar pada jarak dekat. Dalam gambar orang terlihat wajahnya saja.
Untuk pemakaian dalam skenario, CU bisa untuk menegaskan ekspresi tokoh. Namun,
penggunaan CU sebisa mungkin untuk hal-hal yang sangat penting saja, misalnya
menegaskan sebuah lirikan mata dan senyum sinis A pada B. Jika tidak terlalu
penting, jangan gunakan tanda CU ini karena masalah shot adalah wilayah
sutradara.
COMMERCIAL
BREAK = Jeda dalam tayangan sinetron yang diisi iklan. Biasanya
penulis skenario juga harus memperhitungkan saat jeda ini, dengan memberikan
suspense pada cerita–sebelum commercial break–agar penonton tetap menunggu
kelanjutan cerita kita, tanpa berpindah ke channel lain.
CREDIT
TITLE = Penayangan nama tim kreatif dan para ahli, serta semua orang
yang terlibat dalam pembuatan sinetron/ film tersebut.
CUT BACK
TO = Transisi dengan tempo cepat, tapi kembali ke adegan/ lokasi
yang telah dilihat sebelumnya. Contoh penggunaannya dalam skenario, misalnya
seorang anak menangis karena terpisah dari ibunya di mal, CUT TO: Ibu sedang
mencari anaknya dengan gelisah di sudut yang lain, maka ketika akan kembali ke
gambar anak yang menangis tadi, yang saat ini mungkin sudah dibantu satpam,
transisinya kita pakai CUT BACK TO.
CUT TO =
Transisi/ peralihan dengan tempo yang cepat, misalnya untuk menggambarkan
kejadian yang terjadi bersamaan tapi pada tempat yang berbeda. Atau juga
kelanjutan adegan, tapi masih pada hari yang sama.
DISSOLVE TO =
Transisi yang menunjukkan gambar menjadi kabur, kemudian masuk ke gambar adegan
berikutnya. Dalam skenario, ini biasanya dipakai untuk menggambarkan sebuah
mimpi, mengenang masa lalu, atau flash back, membayangkan sesutau yang akan
terjadi.
DIALOG =
Kalimat yang diciptakan oleh penulis skenario, yang nantinya diucapkan oleh
seorang aktor. DIALOG harus mewakili peran, karakter, dan perasaan si tokoh
dalam cerita.
DURASI = waktu
tayang di televisi sudah termasuk commercial break. Durasi yang umum: 30 menit,
biasanya untuk sinetron serial komedi. Durasi 60 menit, biasanya untuk sinetron
serial drama, durasi ni paling umum kita lihat di televise. Durasi 90 menit,
biasanya untuk sinetron cerita lepas, semacam telesinema dan FTV.
ESTABLISHING
SHOT = Biasa disingkat ESTABLISH saja, artinya pengambilan
gambar secara penuh, terlihat secara keseluruhan. Biasanya pengambilan dari
jarak jauh sehingga gambar terlihat kecil. Contoh, jika kita ingin memasuki setting
sebuah kamar dalam rumah sakit, biasanya kita beri dulu ESTABLISH gedung rumah
sakit secara keseluruhan. Namun, jika tempat itu sudah diperlihatkan secara
keseluruhan, tidak perlu ada ESTABLISH berulang kali.
EXT. Singkatan
dari EXTERIOR, biasanya dalam scenario ditulis pada deretan judul scene, untuk
menunjukkan keterangan tempat di luar ruangan. Tulisan EXT. dan INT. bisa
digabung menjadi misalnya: EXT./INT. yang menunjukkan adegan di jalanan/ dalam
mobil. Bisa juga gabungan itu dipakai jika menunjukkan adegan pada teras sebuah
rumah.
FADE
OUT = Transisi gambar/suara dari terang ke gelap dengan cara lambat.
FADE IN: Transisi
gambar(suara)dari gelap ke terang dengan cara lambat. Dalam scenario, penulisan
FADE OUT dan FADE IN biasanya bersamaan untuk transisi yang menujukkan
perubahan waktu, bisa dari malam ke pagi, atau dalam hitungan hari, minggu,
bulan, bahkan tahun. Selain menujukkan perubahan waktu, bisa juga menggambarkan
perubahan keadaan dan perubahan lokasi.
FLASH
BACK = Bisa diartikan sebagai kilas balik. Cerita yang kembali pada
waktu sebelum kejadian berlangsung. FLASH BACK bisa menunjukkan kemunduran
waktu beberapa tahun ke belakang, bisa juga hanya dalam waktu beberapa saat
sebelumnya.
FREEZE =
Menghentikan aksi atau bertahan pada posisi akhir adegan. Dalam penulisan
scenario biasanya digunakan untuk akhir sebuah episode, di mana gambar berhenti
mengakhiri sebuah cerita.Akhir cerita ini pada sinetron serial biasanya
diambil gambar yang paling menegangkan sehingga akan terjadi suspense bagi penonton.
FREEZE umumnya untuk gambar tokoh sentralnya.
INSERT: Sisispan
adegan pendek dan singkat tapi penting, di dalam sebuah scene. Misalnya, pada
adegan beberapa orang ngobrol di dalam ruang tamu, tiba-tiba di luar ada orang
yang mengintip dan menguping pembicaraan mereka. Meskipun setting berubah, kita
tak perlu membuat scene baru untuk adegan mengintip itu, cukup dengan INSERT
saja.
INTERCUT = Perpindahan
dengan cepat, dari satu adegan ke adegan lain yang berada dalam satu kesatuan
cerita. Misalnya adegan telepon, dua setting yang bergantian ditampilkan, maka
kita bisa menggunakan INTERCUT untuk pergantian cepat setiap dialog si
penelepon dan orang yang ditelepon.
INT. = Singkatan
dari INTERIOR, penulisannya dalam scenario sama dengan EXT., t5api ini untuk
menujukkan keterangan tempat di dalam ruangan.
LONG SHOT
(LS) = Pengambilan gambar pada jarak jauh. Biasanya untuk gambar yang
harus terlihat keseluruhan. Misalnya gambar orang akan terlihat seluruh badan
berikut latar belakangnya. Namun, jika tak terlalu penting jangan cantumkan LS
dalam scenario karena sama seperti CU dan BCU, ini juga wewenang sutradara.
MAIN
TITLE = Judul cerita pada sebuah tayangan sinetron/ film. Dalam
penulisan scenario biasanya ditampilkan atau ditulis setelah adegan teaser. Dan
dilanjutkan dengan penayangan credit titles.
MONTAGE =
Beberapa gambar yang menujukkan adegan berkesinambungan dan mengalir, bisa
beberapa lokasi yang berbeda, tapi menyatu dalam rangkaian. Dalam penulisan
scenario, misalna seorang sedang putus cinta, maka ia mulai mengenang masa
indahnya dulu bersama mantan kekasihnya. Dalam hal ini kita pakai MONTAGE
dengan menampilkan beberapa adegan indah anatara si tokoh dan mantan kekasihnya
ketika masih bersama, kita tampilkan mereka sedang berkejaran di pantai, lalu
kita tampilkan juga saat mereka berduaan di taman bunga, lalu saat mereka
saling menukar barang kenangan, dsb.
RATING = Ini kita
istilahkan sebagai survey jumlah penonton yang menyaksikan tayangan di
televise, dalam hal ini termasuk tayangan sinetron yang cerita dan skenarionya
kita tulis. Survei ini dilakukan oleh sebuah lembaga bernama AC NIELSON, yang
sudah diakui kredibilitasnya oleh masyarakat pertelevisian di Indonesia. Setiap
minggunya pihak ini akan memebrikan lembaran hasil surveinya ke semua stasiun
televise dan PH, di lembaran itu akan terlihat urutan tayangan mulai dari yang
terbanyak penontonnya, hingga yang paling sedikit. RATING sampai saat ini masih
menjadi tolok ukur tayangan di Indonesia. RATING tinggi berarti tayangan
dianggap laku dan secara bisnis menguntungkan PH/ Broadcast, sehingga
diproduksi terus, sebaliknya bila RATING rendah maka tayangan akan cepat
dihentikan agar tidak merugikan produksi.
SCENE = Kata lain
dari adegan, yaitu bagian terkecil dari sebuah cerita.
SCENARIO = Artinya
sama dengan scenario, hanya masalah perbedaan bahasa saja, penulisan
menggunakan “K” karena sudah diindonesiakan.
SCREENPLAY =
Artinya juga sama dengan Scenario/ Skenario.
SCRIPTWRITER = Orang yang
kerjanya membuat/ menulis scenario atau disebut juga Penulis Skenario.
SEQUENCE = Kata lain
dari Babak, yaitu kumpulan dari beberapa adegan.
SLOW MOTION =
Gerakan yang terlihat lebih lambat dari biasanya. Hal ini biasanya digunakan
untuk menampilkan adegan yang sangat dramatis. Misalnya, adegan seorang tokoh
ditembak dari belakang. Saat si tokoh jatuh, gerakan bisa saja dibuat SLOW
MOTION agar lebih terkesan dan menyentuh perasaan penontonnya.
SOUND EFFECT =
Biasanya dalam penulisan digunakan istilah FX, maksudnya suara yang dihasilkan
di luar suara mausia dan ilustrasi musik. Misalnya, suara telepon berdering,
bel tanda masuk sekolah, suara alat dapur berjatuhan, dsb.
SPLIT SCREEN = Dua
adegan berbeda yang muncul pada satu layer. Bisa kita pisahkan dengan garis
vertical atau horizontal. Pada penulisan dalam scenario bisa kita pakai saat
ingin menggambarkan adegan telepon yang menampilkan ekspresi kedua tokoh secara
bersama-sama.
TEASER =
Adegan gebrakan, ditampilkan pada pembukaan/ awal cerita, yang tujuannya
memancing penonton untuk menyaksikan kelanjutan cerita di belakangnya. Teaser
bisa berupa sebuah scene/ adegan baru yang diciptakan oleh penulis scenario,
bisa juga cuplikan adegan paling menarik/ konflik utama yang sudah ada dalam
scenario.
Off sound/ VOICE
OVER (VO) = Dialog yang terdengar tapi tidak tampak di gambar,
misalnya terdengar orang berbicara dari ruang sebelah. Atau, bisa juga orangnya
tampak, suaranya terdengar, tapi bibirnya tidak bergerak, jadi dia terlihat
berbicara dalam hati.
Naratologi
film :
Istri
“ coba, ...(Cu istri)
bapak ini bagaimana, (CU,
Bpak)
katanya sudah tidur
sekarang kok protes mau minta kwitansi yang saya bicarakan sama adikku, (Two
shot, istri/suami)
jadi bapak waktu itu
pasti belum tidur, pasti mendengarkan pembicaraan saya sama adik “
blocking, camera
angle/suara, lighting/suara, rehearsa /lsuara, shoot
Monolog
interior : suara hati
Amount:
akumulasi
biaya kebutuhan produksi
Artificial
shot:
Pengambilan gambar
dengan lebih memperindah shoot sehigga lebih bernuansa seni
Artificial
light:
cahaya
hasil rekaan / buatan./ Termasuk sumber cahaya dari lampu.
Aviable
Light:
Cahaya yang berasal dari alam (nature). Termasuk cahaya matahari,
bulan, ataupuncahaya yang berasal dari api.
Actor/actress:
Sebutan
untuk Pemeran pria atau wanita
Agent (Agent Model):
seseorang
yang dipekerjakan oleh satu atau lebih talent agency atau serikat pekerja
untuk mewakili keanggotaan mereka dalam berbegosiasi kontrak individual
yang termasuk gaji,kondisi kerja, dan keuntungan khusus yangtidak termasuk
dalam standard guilds atau kontrak serikat kerja. Orang ini
diharapkan oleh para aktor/aktris untuk mencarikan mereka pekerjaandan membangun karir mereka.
Art Departement:
bagian
artistic, bertanggung jawab terhadap perancang set film.Seringkali bertanggung
jawab untuk keseluruhan desain priduksi. Tugasnya biasanyadilaksanakan dengan
kerjasama yang erat dengan sutradara dan cameraman.
Asst. Director:
seorang
asisten sutradara film yang memperhatikan administrasi, hal yang
pentingsehingga departemen produksi selalumengetahui perkembangan terbaru
proses pengambilanfilm. Ia bertanggung jawab akan kehadiran aktor/aktris pada
saat dan tempat yang tepat, dan juga untuk melaksanakan instruksi
sutradara.
Asst. Cameraman:
Orang
yang bertugas membantu cameraman untuk pengambilan gambar.
Asst.
Lighting:
Orang
yang membantu chef atau pimpinan divisi lighting dalam penataan
letak cahayalampu.
Scene No:
penamaan sebuah scene dalam sekenatio.
Biasanya dihubungkan dengan kejadiandalam adegan pengambilan gambar untuk
mempermudah pengingatan scene terutama dalam proses editing
Set Artistic:
Konsep desain tata ruang sebagai
pendukung tempat pengambilan gambar adegan
Spesial Equipment:
Perangkat dan peranti khusus yang harus
disediakan guna mendukung proses pengambiakn gambar yang tidak
memungkinkan bila hanya menggunakan peranti standar
Spesial effect:
efek khusus yang dikenakan pada hasil
pengambiolan gambar untuk lebihmenghidupkan adegan
Shot / angle:
sudut pengambilan gambar dari sebuah
adegan.
Shooting Days:
berkenaan dengan hari keberapa proses
pengambilan gambar dilakukan
Shooting format:
berkenaan dengan bahan baku yang
akan dilguynakan dalam proses pengambilangambar
Shot List:
rencana urutan pemecahan adegan yang
disesuaikan dengan secara rinci yang bergunauntuk mengetahui proporsi adegan
yang disesuaikan dengan durasi pengambilan gambar danstruktur tangga dramatik
cerita.
Sinopsis:
penuturan cerita secara
literatur / gambaran agar penonton memahami secara sekilas bagaimana
film itu disajikan.
Skenario:
penutura secara filmis, dengan
penataan secara khuisus / draft akhir sebuah jalinancerita yang siap
divisualisasikan menjadi sebuah karya film.
Slim :
membuat tampilan gambar terlihat
meninggi.
Slow Shutter:
menggerakan gambar sehingga terlihat
slow motion
Solarize:
menegaskan warna sehingga kontrasnya
begitu tampak
Sound:
suara / bunyian lainnya untuk mendukung
peristiwa
Sound Effect:
efek suara yang digunakan untuk
mempertegas kejadian atau membantumenyampaikan informasi kajadian
Still :
membuat gambar diam
Still Fotografi:
pencritaan gambar diam dari
sebnuah objak pandang oleh still kamera
Storyboard:
desain konsep sebuah karya audiovisual
dalam hal ini film, yang masih berbentuk sketsa gambar dengan intruksi
sutradara, sebagai alat bantu tim pelaksana produksi, terutamaoperator kamera,
untuk mengeksekusi pengambilan gambar.
Stretch;
kebalikan dari slim, membuat tampilan
gambar memipih horizontal
Sub Plot:
bagian pendukung
cerita untuk mencapai hasil yang maksimal dalam menuju /memperkuat
Plot utama
Theme / Tema : gagasan inti dari sebuah cerita.Tilting : pergerakan kemera dari atas ke bawah atau sebaliknyaTop Angle : taknik pengambilan gambar secara tepat dari sudutatas
subjek, seperti
peta.Tracking : gerakan kamera maju atau mundur, biasanya denganmenggunakan
alat seperti dolly untuk menyangga tripod yang berjalan diatas
rel.Track in : gerakan kamera majuTrack out : gerakan kamera mundur Transisi Adegan : informasi perpindahan scene yang ditulis dengan huruf kapital
diakhir scene sebagai gambar kontinuitas
adeganTreatment : sketsa dari sebuah sekenario dan menjadi kerangkaceritanya.Tripod : Alat penyangga kamera agar gambar lebih stabilTripod transiton : pergerakan kamera on tripod dengan framing yangterbatas,
tetapi meliputi area yang luas, lebih luas dari framiong lensa, sehingga
secara aktif mencari kedudukan talent itu
sendiri.Two Shot : pengambilan gambar dengan dua objek.
Dalam
dunia movie, perintah dan istilah sudah baku dan ditetapkan. Istilah – istilah
itu kebanyakan menggunakan bahasa inggris. Jadi jika anda menyutradarai suatu
movie di Belanda, Nigeria bahkan China sekalipun anda tak akan kesulitan karena
semua istilah dalam dunia movie ini berlaku diseluruh negara.
Oleh
karena itu penting sekali mengetahui sekaligus memahami istilah – istilah dalam
dunia perfilman ini. Adapun beberapa istilah itu, antara lain:
Akting
: Sebuah
proses pemahaman dan penciptaan tentang perilaku dan karakter pribadi dari
seseorang yang diperankan.
Audio
Visual : Sebutan
bagi perangkat yang menggunakkan unsur suara dan gambar.
Art
Director : Sebutan
bagi pengarah seni artistik dari sebuah produksi.
Asisten
Produser : Seseorang
yang membantu produser dalam menjalankan tugasnya.
Audio
Mixing : Proses
penyatuan dan penyelarasan suara dari berbagai macam jenis dan bentuk suara.
Angle
: Sudut
pengambilan gambar.
Animator
: Sebutan
bagi seseorang yang beprofesi sebagai pembuat animasi.
Audio
Effect : Efek
suara.
Ambience
: Suara
natural dari objek gambar.
Broadcaster
: Sebutan
bagi seseorang yang bekerja dalam industri penyiaran.
Background
: Latar
belakang.
Blocking
: Penempatan
objek yang sesuai dengan kebutuhan gambar.
Bridging
scene : Adegan
perantara diantara adegan – adegan lainnya.
Back
Light : Penempatan
lampu dasar dari sudut belakang objek.
Breakdown
Shoot : Penentuan
gambar yang sesuai dengan naskah atau urutan acara.
Bumper
In : Penanda
bahwa program acara TV dimulai kembali setelah iklan komersial.
Bumper
Out : Penanda
bahwa program acara TV akan berhenti sejenak karena iklan komersial.
Credit
Title : Urutan
nama tim produksi dan pendukung acara.
Chroma
Key : Sebuah
metode elektronis yang melakukan penggabungan antara gambar video yang satu
dengan gambar video lainnya dimana dalam prosesnya digunakan teknik Key Colour
yang dapat diubah sesuai kebutuhan foreground dan background.
Cutting
on Beat : Teknik
pemotongan gambar berdasar tempo.
Clip
Hanger : Sebutan
bagi adegan atau gambar yang akan mengundang rasa ingin tahu penonton tentang
kelanjutan acara, namun harus ditunda karena ada jeda iklan komersial.
Cut
: Pemotongan
gambar.
Cutting
: Proses
pemotongan gambar.
Camera
Blocking : Penempatan
posisi kamera yang sesuai dengan kebutuhan gambar.
Clear
– Com : Sebutan
bagi penggunaan head-set audio yang dihubungkan dengan ruang master control.
Channel
: Saluran.
Crazy
Shot : Gambar
yang direkam melalui kamera yang tidak beraturan.
Compotition
: Komposisi.
Continuity
: Kesinambungan.
Cross
Blocking : Penempatan
posisi objek secara silang sesuai dengan kebutuhan gambar.
Crane
: Katrol
khusus untuk kamera dan penata kamera yang dapat bergerak keatas dan kebawah.
Clip
On : Mikrofon
khusus yang dipasang pada objek tanpa terlihat.
Casting
: Proses
pemilihan pemain lakon sesuai dengan karakter dan peran yang akan diberikan.
Close
Up : Pengambilan
gambar dari jarak dekat.
Desain
Compugrafis : Rancangan
grafis yang digambar melalui tekhnologi komputer.
Durasi
: Waktu
yang diberikan atau dijalankan.
Dimmer
: Digunakan
untuk mengontrol naik turunnya intensitas cahaya.
Disc
Jokey : Sebutan
bagi pembawa acara musik yang menayangkan video Klip.
Dissolve
: Tekhnik
penumpukan gambar pada editing maupun syuting multi kamera.
Depth
of Field : Area
dimana seluruh objek yang diterima oleh lensa dan kamera muncul dengan fokus
yang tepat. Biasanya hal ini dipengaruhi oleh jarak antara objek dan kamera,
focal length dari lensa dan f-stop.
Dialogue
: Percakapan
yang muncul dalam adegan.
Dramatic
Emotion : Emosi
gambar secara dramatis.
Editing
: Proses
pemotongan gambar.
Ending
Title : Urutan
nama yang dicantumkan pada akhir movie.
Engineering
: Sebutan
bagi pengerjaan dan pembagian kerja dalam masalah teknis penyiaran.
Establish
Shot : Gambar
yang natural dan wajar.
Extreme
Close Up : Pengambilan
gambar dari jarak sangat dekat.
Focus
: Penyelarasan
gambar secara detail, tajam, dan jernih hingga mendekati objek aslinya.
Final
Editing : Proses
pemotongan gambar secara menyeluruh.
Floor
Director : Seseorang
yang bertanggung jawab membantu mengkomunikasikan keinginan sutradara, dari
master kontrol ke studio produksi.
Filter
Camera : Filter
yang digunakan untuk kamera.
Footage
: Gambar
– gambar yang tersedia dan dapat digunakan.
Hunting
Location : Proses
pencarian dan penggunaan lokasi terbaik untuk syuting.
Headset
: Digunakan
untuk dapat mendengarkan suara sutradara.
Hand
held : Tekhnik
penggunaan kamera dengan tangan tanpa tripod.
Image
: Simbol
yang sesuai objek.
Jumping
Shot : Proses
pengambilan gambar secara tidak berurutan.
Jimmy
Jib : Katrol
kamera otomatis yang digerakkan dengan remote.
Job
Description : Deskripsi
tentang jenis pekerjaan.
Jeda
Komersial : Saat
penayangan iklan komersial diantara acara televisi.
Job
Title : Penamaan
jabatan pada pekerjaan.
Konservatif
: Serba
teratur, tertib, dan apa adanya.
Kreator
: Sebutan
bagi seseorang yang menciptakan karya kreatif.
Lighting
: Penataan
cahaya.
Lighting
Effect : Efek
dari penataan cahaya.
Lensa
Wide : Digunakan
untuk memperbesar sudut pandang pengambilan gambar dari kamera.
Lensa
Super Wide : Digunakan
untuk sangat memperbesar sudut pandang pengambilan gambar dari kamera.
Long
Shot : Gambar
yang direkam dari jarak yang jauh. Biasanya digunakan dengan cara pengambilan
gambar dari sudut panjang dan lebar.
Master
Control : Perangkat
teknis utama penyiaran untuk mengontrol proses distribusi audio dan video dari
berbagai input pada produksi untuk siaran live show maupun recorded.
Magazine
Show : Rancangan
acara dengan format majalah.
Main
Object : Target
pada objek utama.
Medium
Close Up : Pengambilan
gambar dari jarak cukup dekat.
Medium Shot : Gambar yang diambil dari jarak sedang.
Medium Shot : Gambar yang diambil dari jarak sedang.
Medium
Long Shot : Pengambilan
gambar dari jarak yang panjang dan jauh.
Monitor
: Digunakan
untuk memantau gambar.
Master
Video : Video
utama berisikan rekaman acara televisi yang siap untuk ditayangkan maupun
disimpan.
Multi
Camera : Sistem
dari tata produksi audio visual yang syuting secara bersamaan dengan
menggunakan sejumlah kamera.
Middle
Close Up : Pengambilan
gambar dari jarak sedang.
Master
Shot : Gambar
pilihan utama dari sebuah adegan yang kemudian dijadikan referensi atau rujukan
saat melakukan editing.
Noise
: Gangguan
pada sirkulasi signal audio maupun video yang mengganggu program acara.
News
Director : Direktur
pemberitaan yang bertanggung jawab atas seluruh isi pemberitaan yang disiarkan
secara aktual berdasarkan fakta.
Off
Line : Proses
editing awal untuk memilih gambar terbaik dengan time code dari berbagai stock
shot sesuai dengan kebutuhan adegan. Hasil dari gambar tersebut
ditransformasikan dalam bentuk workprint dengan EDL (edit decision List).
On
Line : Proses
akhir editing untuk menyempurnakan, mempercantik dan memperindah gambar setelah
melalui proses off line.
Operet
: Istilah
populer untuk acara yang menggabungkan antara unsur fiksi, nonfiksi dan musik
ke dalam suatu alur cerita.
Opera
Musikal : Format
acara yang menggabungkan unsur drama dengan musik.
Opening
Scene : Adegan
yang dirancang khusus untuk membuka acara atau cerita. Biasanya adegan ini
dikemas kreatif dan menarik untuk mendpatkan perhatian penonton.
Opening
Shot : Komposisi
sudut pengambilan gambar pada awal adegan atau acara yang dirancang khusus
untuk menarik perhatian penonton.
OB
Van : Outside
Broadcasting Van, mobil khusus yang membawa perangkat tekhnis penyiaran audio
dan video untuk memproduksi program diluar studio. Dapat juga digunakan untuk
master control bagi siaran langsung.
Power
Pack : Tempat
khusu berbentuk boks yang berguna untuk pembagian arus daya listrik.
Panning
: Pergerakkan
horizontal kamera dari kiri kekanan maupun sebaliknya.
Property
: Berbagai
aksesori.
Program
Directing : Penyutradaraan
program televisi.
Programming
: Tekhnik
penyusunan program acara televisi yang ditayangkan secara berurutan.
Praproduksi
: Berbagai
kegiatan persiapan sebelum pelaksanaan produksi dimulai.
Paskaproduksi
: Proses
penyelesaian akhir dari produksi.Biasanya istilah ini digunakan pada proses
editing.
Produser
: Pimpinan
produksi yang bertanggung jawab kepada seluruh kegiatan pengkoordinasian
pelaksanaan praproduksi, produksi sampai paskaproduksi.
Rating
: Perhitungan
secara statistikal untuk mengukur tingkat popularitas program acara televisi
terhadap penonton.
Rundown
: Susunan
isi dan alur cerita dari program acara televisi yang dibatasi oleh durasi, jeda
komersial, segmentasi, dan bahasa naskah.
Run
Through : Latihan
akhir bagi seluruh pendukung acara televisi yang disesuaikan dengan urutan
acara sesuai dalam rundown.
Reportase
: Sebuah
laporan perjalanan atau liputan lapangan yang digunakan untuk mendukung data –
data aktual dan faktual.
Retake
: Pengulangan
pengambilan adegan gambar.
Shot
: Ambil
Gambar.
Simply
Shot : Gambar
yang diambil dari sudut yang mudah.
Skill
: Keahlian.
Set
Up : Proses
persiapan akhir sebelum produksi televisi dimulai dari set artistik, performer
hingga masalah tekhnis siaran.
Stand
By : Komando
akhir yang menunjukkan bahwa seluruh komponen produksi telah siap untuk
melaksanakan syuting.
Single
Camera : Sistem
dari tata cara produksi audio visual yang hanya menggunakan satu kamera.
Script
Format : Format
penulisan naskah acara baik untuk fiksi maupun nonfiksi.
Script
Marking : Penandaan
pada naskah untuk menjadi catatan pada sutradara maupun pendukung produksi
lainnya.
Stock
Shot : Berbagai
bentuk gambar yang diciptakan untuk dijadikan pilihan pada saat gambar gambar
tersebut memasuki proses editing.
Suspense
: Istilah
yang digunakan untuk menunjukkan adegan – adegan yang menegangkan dan
mengundang rasa was was bagi penonton.
Sound
: Penataan
suara.
Sound
Effect : Efek
suara yang diciptakan atau digunakan untuk mendukung suasana dari adegan.
Steady
Shot : Gambar
sempurna dan tidak terlalu banyak bergerak, yang dapat dinikmati dengan posisi
diam.
Switcher
: Istilah
populer bagi perangkat tekhnis untuk memindah-mindahkan pemilihan gambar dari
berbagai stock shot maupun input kamera. Alat ini digunakan untuk syuting multi
kamera.
Switcherman
: Seseorang
yang bertugas melaksanakan proses pemindahan gambar sesuai dengan komando
sutradara.
Studio
: Lokasi
khusus tempat pelaksanaan kerja produksi berlangsung. Dapat untuk melaksanakan
syuting (shooting studio) maupun untuk editing (post production studio).
Selling
Point : Berbagai
komponen yang mempunyai nilai jual untuk mendapatkan perhatian penonton maupun
sponsor.
Sound
Mixer : Mixer
pengendali dari berbagai input suara yang dipilah melalui sejumlah jalur
(track).
Slow
Motion : Pergerakkan
gambar yang diperlambat sesuai dengan kebutuhan alur cerita.
Technical
Director : Pengarah
/ Direktur tehnik.
Trend
Setter : Gaya
hidup ataupun budaya pop yang menjadi acuan dan ukuran sesuai dengan masa atau
zaman.
Take
: Istilah
yang digunakan untuk dan pada saat pengambilan gambar berlangsung. Dapat juga
digunakan sebagai catatan pada naskah.
Two
Shot : Istilah
komando sutradara yang seringkali digunakan untuk mengarahkan kamera kepada dua
objek yang dituju.
Three
Shot : Istilah
komando sutradara yang seringkali digunakan untuk mengarahkan kamera kepada
tiga objek yang dituju.
Trik
: Tata
cara kreatif untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
Team
builder : Seseorang
yang mampu membangun sebuah kerjasama antara anggota team dengan baik untuk
mencapai tujuan.
Theme
Song : Lagu
khusus yang diciptakan atau dipakai sebagai pendukungikatan emosi dari program
acara kepada penonton.
VTR
: Video
Tape Recording.
Very
Long Shot : Gambar
yang diambil sangat jauh.
Voice
Over (VO) : Suara
dari announcer atau penyiar untuk mendukung isi cerita namun tidak tampak
dilayar televisi.
Video
Klip : Video
musik.
Video
Jockey : Julukan
bagi presenter acara musik televisi yang menayangkan berbagai video klip.
Vision
Mixer : Sebutan
lain untuk istilah populer “switcher”.
Wireless
Camera : Kamera
yang menggunakan transmisi signal untuk mengirimkan hasil gambar tanpa
menggunakan kabel.
White
Balance : Prosedur
untuk mengkoreksi warna gambar dari kamera dengan mengubah sensitivitas CCD ke
dalam spektrum cahaya. Umumnya prosedur ini menggunakan cahaya putih sebagai
dasar.
Webisode
: Istilah
episode televisi yang ditayangkan melalui video web streaming internet.
Wardrobe
: Berbagai
aksesori pendukung kostum bagi peran – peran tertentu.
Acting :
Sebuah proses pemahaman dan penciptaan tentang perilaku dan karakter pribadi dari seseorang yang diperankan
Sebuah proses pemahaman dan penciptaan tentang perilaku dan karakter pribadi dari seseorang yang diperankan
Addes Scenes :
Adegan yang ditambahkan kedalam konsep asli, biasanya diambil setelah film diselesaikan
Adegan yang ditambahkan kedalam konsep asli, biasanya diambil setelah film diselesaikan
Agent (Agent Model) :
Seseorang yang dipekerjakan oleh satu atau lebih talent agency atau serikat pekerja untuk mewakili keanggotaan mereka dalam berbegosiasi kontrak individual yang termasuk gaji, kondisi kerja, dan keuntungan khusus yangtidak termasuk dalam standard guilds atau kontrak serikat kerja. Orang ini diharapkan oleh para aktor/aktris untuk mencarikan mereka pekerjaan dan membangun karir mereka
Seseorang yang dipekerjakan oleh satu atau lebih talent agency atau serikat pekerja untuk mewakili keanggotaan mereka dalam berbegosiasi kontrak individual yang termasuk gaji, kondisi kerja, dan keuntungan khusus yangtidak termasuk dalam standard guilds atau kontrak serikat kerja. Orang ini diharapkan oleh para aktor/aktris untuk mencarikan mereka pekerjaan dan membangun karir mereka
Anamorphic :
Lensa yang digunakan dalam fotografi untuk memperkecil gambar widescreen ke ukuran 35mm. Proses ini dibalik ketika memproyeksikan hasil akhir film, memunculkan gambar kembali ke ukuran normal pada layarlebar.
Lensa yang digunakan dalam fotografi untuk memperkecil gambar widescreen ke ukuran 35mm. Proses ini dibalik ketika memproyeksikan hasil akhir film, memunculkan gambar kembali ke ukuran normal pada layarlebar.
Answer Print :
Married Print pertama dari film yang dibuat oleh lab pemroses film, dan kemudian akan digunakan untuk menetapkan standar kualitas film yang akan diedarkan kepada publik.
Married Print pertama dari film yang dibuat oleh lab pemroses film, dan kemudian akan digunakan untuk menetapkan standar kualitas film yang akan diedarkan kepada publik.
Apple Box :
Digunakan untuk meninggikan seorang aktor/aktris serta suatu obyek sesuai dengan ketinggian yang tepat untuk pengambilan gambar.
Digunakan untuk meninggikan seorang aktor/aktris serta suatu obyek sesuai dengan ketinggian yang tepat untuk pengambilan gambar.
Art Departement :
Bagian artistik. Bertanggung jawab terhadap perancang set film. Seringkali bertanggung jawab untuk keseluruhan desain priduksi. Tugasnya biasanya dilaksanakan dengan kerjasama yang erat dengan sutradara.
Bagian artistik. Bertanggung jawab terhadap perancang set film. Seringkali bertanggung jawab untuk keseluruhan desain priduksi. Tugasnya biasanya dilaksanakan dengan kerjasama yang erat dengan sutradara.
Ascpect Ratio :
Perbandingan antara lebar dan tinggi bingkai gambar (frame)
Rasio untuk tayangan televisi adalah 1,33:1 yang artinya lebar frame yang muncul di televisi adalah 1,33 kali dari tinggi.
Perbandingan antara lebar dan tinggi bingkai gambar (frame)
Rasio untuk tayangan televisi adalah 1,33:1 yang artinya lebar frame yang muncul di televisi adalah 1,33 kali dari tinggi.
Art Director :
Seorang asisten sutradara film yang memperhatikan administrasi, hal yang penting sehingga departemen produksi selalumengetahui perkembangan terbaru proses pengambilan film. Ia bertanggung jawab akan kehadiran aktor/aktris pada saat dan tempat yang tepat, dan juga untuk melaksanakan instruksi sutradara.
Seorang asisten sutradara film yang memperhatikan administrasi, hal yang penting sehingga departemen produksi selalumengetahui perkembangan terbaru proses pengambilan film. Ia bertanggung jawab akan kehadiran aktor/aktris pada saat dan tempat yang tepat, dan juga untuk melaksanakan instruksi sutradara.
Available Lighting :
Pengambilan gambar tanpa tambahan cahaya buatan manusia
Pengambilan gambar tanpa tambahan cahaya buatan manusia
Audio Visual :
Sebutan untuk perangkat yang menggunakan unsur suara dan gambar
Sebutan untuk perangkat yang menggunakan unsur suara dan gambar
Art Director :
Pengarah artistik dari sebuah produksi
Pengarah artistik dari sebuah produksi
Asisten Produser :
Seorang yang membantu produser dalam menjalankan tugasnya
Seorang yang membantu produser dalam menjalankan tugasnya
Audio Mixing :
Proses penyatuan dan penyelarasan suara dari berbagai macam jenis dan bentuk suara.
Proses penyatuan dan penyelarasan suara dari berbagai macam jenis dan bentuk suara.
Angle :
Sudut pengambilan gambar
Sudut pengambilan gambar
Animator :
Sebutan bagi seorang yang berprofesi sebagai pembuat animasi
Sebutan bagi seorang yang berprofesi sebagai pembuat animasi
Audio Effect :
Efek suara
Efek suara
Ambience :
Suara natural dari obyek gambar
Suara natural dari obyek gambar
Broadcaster :
Sebutan untuk seseorang yang bekerja dalam industri penyiaran
Sebutan untuk seseorang yang bekerja dalam industri penyiaran
Background :
Latar belakang
Latar belakang
Barn Doors :
Pintu berengsel yang dipasangkan di depan lampu studio yang dapat dibuka atau ditutup untuk memunculkan cahaya pada area tertentu di set.
Pintu berengsel yang dipasangkan di depan lampu studio yang dapat dibuka atau ditutup untuk memunculkan cahaya pada area tertentu di set.
Barney :
Bungkus kain pada pelindung yang dapat dipakaikan pada kamera film atau blimped kamera film, untuk mengurangi siara mekanisme. Ada juga heated barney yang digunakan dalam suhu dingin.
Bungkus kain pada pelindung yang dapat dipakaikan pada kamera film atau blimped kamera film, untuk mengurangi siara mekanisme. Ada juga heated barney yang digunakan dalam suhu dingin.
Best Boy :
Asisten Gaffer atau asisten Key Grip.
Asisten Gaffer atau asisten Key Grip.
Blank :
Selongsong senapan atau pistol yang berisi peluru buatan untuk menggantikan peluru yang sesungguhnya. Blank dipergunakan dalam film untuk mencegah terjadinya kecelakaan, walaupun sesungguhnya peluru kosong itu sendiri masih berbahaya jika ditembakan dan mengenai orang dalam jarak dekat.
Selongsong senapan atau pistol yang berisi peluru buatan untuk menggantikan peluru yang sesungguhnya. Blank dipergunakan dalam film untuk mencegah terjadinya kecelakaan, walaupun sesungguhnya peluru kosong itu sendiri masih berbahaya jika ditembakan dan mengenai orang dalam jarak dekat.
Blimp :
Ruangan kedap suara yang mengelilingi kamera film untuk mencekah ikutn terekamnya bunyi mekanisme kamera kedalam alat perekam suara.
Ruangan kedap suara yang mengelilingi kamera film untuk mencekah ikutn terekamnya bunyi mekanisme kamera kedalam alat perekam suara.
Blow Up :
Perbesaran ukuran film dari 16mm ke 35mm yang dilakukan di laboratorium untuk diputar di bioskop. Istilah ini juga dipergunakan dalam fotografi untuk memperbesar foto guna keperluan display atau promosi.
Perbesaran ukuran film dari 16mm ke 35mm yang dilakukan di laboratorium untuk diputar di bioskop. Istilah ini juga dipergunakan dalam fotografi untuk memperbesar foto guna keperluan display atau promosi.
Body Frame, Body Pod :
Digunakan untuk menunjang hand held camera di lapangan.
Digunakan untuk menunjang hand held camera di lapangan.
Boom Man :
Individu yang mengoperasikan mikrofon boom.
Individu yang mengoperasikan mikrofon boom.
Booth Man :
Operator proyektor film. Orang yang bekerja dalam ruang proyeksi.
Operator proyektor film. Orang yang bekerja dalam ruang proyeksi.
Breakaway :
Sebuah set atau hand property, misalnya botol atau kursi yang dirancang untuk rusak dengan cara-cara tertentu sesuai aba-aba.
Sebuah set atau hand property, misalnya botol atau kursi yang dirancang untuk rusak dengan cara-cara tertentu sesuai aba-aba.
Breakdown :
Biasanya merujuk pada jumlah spesifik rincian pengeluaran dalam sebuah produksi film. Dapat juga berarti pengaturan atau perencanaan berbagai adegan beserta urutan pengambilannya.
Biasanya merujuk pada jumlah spesifik rincian pengeluaran dalam sebuah produksi film. Dapat juga berarti pengaturan atau perencanaan berbagai adegan beserta urutan pengambilannya.
Budget :
Pengeluaran keseluruhan dari produksi film.
Pengeluaran keseluruhan dari produksi film.
Blocking :
Penempatan obyek yang sesuai dengan kebutuhan gambar
Penempatan obyek yang sesuai dengan kebutuhan gambar
Bridging Scene :
Adegan perantara di antara adegan-adegan lainnya
Adegan perantara di antara adegan-adegan lainnya
Back Light :
Penempatan lampu dasar dari sudut belakang obyek
Penempatan lampu dasar dari sudut belakang obyek
Breakdown Shot :
Penentuan gambar yang sesuai dengan naskah atau urutan acara
Penentuan gambar yang sesuai dengan naskah atau urutan acara
Bumper In :
Penanda bahwa program acara tv dimulai kembali setelah iklan
Penanda bahwa program acara tv dimulai kembali setelah iklan
Bumper Out :
Penanda bahwa program acara tv akan berhenti sejenak untuk iklan
Penanda bahwa program acara tv akan berhenti sejenak untuk iklan
Call :
Waktu yang diharapkan dari seorang individu anggota staf perusahaan, pemain, atau kru untuk berada di set. Jadwal biasanya didaftarkan pada call sheet yang menjadi tanggung jawab asisten sutradara dan manajer produksi.
Waktu yang diharapkan dari seorang individu anggota staf perusahaan, pemain, atau kru untuk berada di set. Jadwal biasanya didaftarkan pada call sheet yang menjadi tanggung jawab asisten sutradara dan manajer produksi.
Camera :
Sistem perangkat mekanik atau elektronik yang mengontrol pergerakan dari film yang belum diekspos di belakang lensa dan shutter dan yang menentukan gambar serta tingkatan cahaya yang masuk kedalam film. Mekanisme ini mungkin memiliki kontrol kecepatan.
Sistem perangkat mekanik atau elektronik yang mengontrol pergerakan dari film yang belum diekspos di belakang lensa dan shutter dan yang menentukan gambar serta tingkatan cahaya yang masuk kedalam film. Mekanisme ini mungkin memiliki kontrol kecepatan.
Camera Boom :
Tempat kamera yang dapat berpindah, biasanya berukuran besar, tempat kamera dapat diproyeksikan keluar set dan atau dinaikan di atasnya.
Tempat kamera yang dapat berpindah, biasanya berukuran besar, tempat kamera dapat diproyeksikan keluar set dan atau dinaikan di atasnya.
Camera Departement :
Bertanggung jawab untuk memperoleh dan merawat semua peralatan kamera yang dibutuhkan untuk memfilmkan sebuah motion picture. Juga bertanggung jawab untuk penanganan film, pengisian film, dan berhubungan dengan laboratorium pemrosesan.
Bertanggung jawab untuk memperoleh dan merawat semua peralatan kamera yang dibutuhkan untuk memfilmkan sebuah motion picture. Juga bertanggung jawab untuk penanganan film, pengisian film, dan berhubungan dengan laboratorium pemrosesan.
Cameraman :
– First Cameraman sering disebut sebagai Penata Fotografi (Director of Photography) atau kepala kameramen, bertanggung jawab terhadap pergerakan dan penempatan kamera dan juga pencahayaan dalam suatu adegan. Kecuali dalam unit produksi yang kecil, Penata Fotografi tidak melakukan pengoperasian kamera selama syuting yang sesungguhnya.
– Second Cameraman sering disebut sebagai asisten kameramen atau operator kamera, bertindak sesuai instruksi dari kameramen utama dan melakukan penyesuaian pada kamera atau mengoperasikan kamera selama syuting.
– First Assistant Cameramen sering disebut Kepala Asisten untuk pada operator kamera. Seringkali bertanggung jawab untuk mengatur fokus kamera (untuk kamera film)
– Second Assistant Cameraman, menjadi asisten operator kamera.
– First Cameraman sering disebut sebagai Penata Fotografi (Director of Photography) atau kepala kameramen, bertanggung jawab terhadap pergerakan dan penempatan kamera dan juga pencahayaan dalam suatu adegan. Kecuali dalam unit produksi yang kecil, Penata Fotografi tidak melakukan pengoperasian kamera selama syuting yang sesungguhnya.
– Second Cameraman sering disebut sebagai asisten kameramen atau operator kamera, bertindak sesuai instruksi dari kameramen utama dan melakukan penyesuaian pada kamera atau mengoperasikan kamera selama syuting.
– First Assistant Cameramen sering disebut Kepala Asisten untuk pada operator kamera. Seringkali bertanggung jawab untuk mengatur fokus kamera (untuk kamera film)
– Second Assistant Cameraman, menjadi asisten operator kamera.
Camera Noise :
Bunyi Kamera. panggilan dari bagian tata suara (Sound Departement) di set untuk mereangkan bahwa ia menerima bunyi dari kamera sehingga harus digunakan kamera lain, melakukan perbaikan kamera atau diperlukan penghalusan tambahan terhadap kamera dengan menggunakan barney atau selimut.
Bunyi Kamera. panggilan dari bagian tata suara (Sound Departement) di set untuk mereangkan bahwa ia menerima bunyi dari kamera sehingga harus digunakan kamera lain, melakukan perbaikan kamera atau diperlukan penghalusan tambahan terhadap kamera dengan menggunakan barney atau selimut.
Camera Report :
Salinan yang disimpan dalam tiap magazine film tempat asisten kameramen mencatat panjang pengambilan tiap adegan, nomer adegan, dan perintah untuk mencetak atau tidak. Laporan kamera diberikan ke laboratorium proses, bagian kamera, dan bagian produksi.
Salinan yang disimpan dalam tiap magazine film tempat asisten kameramen mencatat panjang pengambilan tiap adegan, nomer adegan, dan perintah untuk mencetak atau tidak. Laporan kamera diberikan ke laboratorium proses, bagian kamera, dan bagian produksi.
“Camera Right”, “Camera Left” :
Petunjuk bagi seorang aktor/aktris untuk berputar atau bergerak. Petunjuk ini berdasarkan sudut pandang sutradara atau kamera dan dibalik sesuai dengan keadaan aktor. Ketika menghadap lensa maka bagian kanan aktor adalah bagian kiri kamera dan juga sebaliknya.
Petunjuk bagi seorang aktor/aktris untuk berputar atau bergerak. Petunjuk ini berdasarkan sudut pandang sutradara atau kamera dan dibalik sesuai dengan keadaan aktor. Ketika menghadap lensa maka bagian kanan aktor adalah bagian kiri kamera dan juga sebaliknya.
Camera Tracks :
Lintasan Kamera yang terbuat dari metal atau lembaran kayu lapis ukuran 4 x 8 yang diletakkan dilantai untuk membawa dolly atau camera boom. Lintasan digunakan untuk menjamin kehalusan gerakan kamera.
Lintasan Kamera yang terbuat dari metal atau lembaran kayu lapis ukuran 4 x 8 yang diletakkan dilantai untuk membawa dolly atau camera boom. Lintasan digunakan untuk menjamin kehalusan gerakan kamera.
Can :
Tempat/wadah untuk film.
Tempat/wadah untuk film.
Canned Music :
Musik yang belum ditulis untuk film tertentu namun telah direkam dan dikatalogkan menurut gayanya dalam perpustakaan sehingga dapat dibeli dan dipergunakan.
Musik yang belum ditulis untuk film tertentu namun telah direkam dan dikatalogkan menurut gayanya dalam perpustakaan sehingga dapat dibeli dan dipergunakan.
Casting Director :
Orang yang memimpin pemilihan dan pengontrakan aktor/aktris untuk memenuhi bagian yang dibutuhkan dalam sebuah naskah.
Orang yang memimpin pemilihan dan pengontrakan aktor/aktris untuk memenuhi bagian yang dibutuhkan dalam sebuah naskah.
Century Stand :
Digunakan untuk menahan berbagai jenis bendera yang diperlukan untuk mengurangi intensitas cahaya atau untuk menghalangi sejumlah cahaya tertentu. Juga digunakan untuk menahan atau mendukung ranting daun atau efek lain yang berhubungan dengan pencahayaan.
Digunakan untuk menahan berbagai jenis bendera yang diperlukan untuk mengurangi intensitas cahaya atau untuk menghalangi sejumlah cahaya tertentu. Juga digunakan untuk menahan atau mendukung ranting daun atau efek lain yang berhubungan dengan pencahayaan.
Changing Bag :
Tas kedap cahaya dengan ritsleting ganda tempat magazines film dapat diletakkan untuk memindahkan film yang telah diekspose dan mengisi ulang magazine. Juga dibuat sehingga memungkinkan asisten kamera memasukkan tangan dan lengannya tanpa membiarkan film terkena cahaya. Biasanya digunakan jauh dari studio kaerna di studio, magazine diisi ulang diruang gelap di bagian kamera.
Tas kedap cahaya dengan ritsleting ganda tempat magazines film dapat diletakkan untuk memindahkan film yang telah diekspose dan mengisi ulang magazine. Juga dibuat sehingga memungkinkan asisten kamera memasukkan tangan dan lengannya tanpa membiarkan film terkena cahaya. Biasanya digunakan jauh dari studio kaerna di studio, magazine diisi ulang diruang gelap di bagian kamera.
Character Man or Woman :
Pada saat-saat tertentu seorang aktor/aktris bermain karakter, biasanya istilah ini merujuk pada aktor/aktris yang paling sesuai secara fisik untuk peran-peran selain pemain utama romantis, peran remaja atau peran sederhana.
Pada saat-saat tertentu seorang aktor/aktris bermain karakter, biasanya istilah ini merujuk pada aktor/aktris yang paling sesuai secara fisik untuk peran-peran selain pemain utama romantis, peran remaja atau peran sederhana.
Cinema :
Merujuk pada Motion Picture. Berasal dari kata Yunani Kinema yang berarti gambar.
Merujuk pada Motion Picture. Berasal dari kata Yunani Kinema yang berarti gambar.
Cinema Scope :
Nama dagang untuk tujuan pemrosesan fotografi dan proyeksi yang mengikutsertakan kamera dengan lensa anamorfik atau proyektor dan ayar berlekuk ekstra panjang. Memungkinkan proyeksi dari gambar yang jauh lebih besar dari ukuran biasanya. Banyak film epic dibuat dalam Cinema Scope karena pengaruh dari ukuran terhadap penonton.
Nama dagang untuk tujuan pemrosesan fotografi dan proyeksi yang mengikutsertakan kamera dengan lensa anamorfik atau proyektor dan ayar berlekuk ekstra panjang. Memungkinkan proyeksi dari gambar yang jauh lebih besar dari ukuran biasanya. Banyak film epic dibuat dalam Cinema Scope karena pengaruh dari ukuran terhadap penonton.
Cinematographer (Sinematografer) :
Penata Fotografi. Orang yang melaksanakan aspek teknis dari pencahayaan dan fotografi adegan. Sinematografer yang kreatif juga akan membantu sutradara dalam memilih sudut, penyusunan, dan rasa dari pencahayaan dan kamera.
Penata Fotografi. Orang yang melaksanakan aspek teknis dari pencahayaan dan fotografi adegan. Sinematografer yang kreatif juga akan membantu sutradara dalam memilih sudut, penyusunan, dan rasa dari pencahayaan dan kamera.
Cinemobile :
Nama dagang untuk unit lokasi pembuatan film yang lengkap dan dapt berpindah-pindah, membawa peralatan dan petugasnya dan memiliki banyak ukuran mulai dari van peralatan kecil sampai dengan bus besar.
Nama dagang untuk unit lokasi pembuatan film yang lengkap dan dapt berpindah-pindah, membawa peralatan dan petugasnya dan memiliki banyak ukuran mulai dari van peralatan kecil sampai dengan bus besar.
Clapper Boards :
Sepasang papan berengsel yang diketukkan saat syuting dialog ketika kamera gambar dan alat rekam suara berputar dalam kecepatan yang sinkron. frame pertama ketika papan bersentuhan kemudian disinkronkan dalam ruang pemotongan dengan bunyi “bang”, memantapkan sync antara alur suara dan alur gambar. Pada banyak tipe sistem penanda elektronik dipasangkan sisi kamera.
Sepasang papan berengsel yang diketukkan saat syuting dialog ketika kamera gambar dan alat rekam suara berputar dalam kecepatan yang sinkron. frame pertama ketika papan bersentuhan kemudian disinkronkan dalam ruang pemotongan dengan bunyi “bang”, memantapkan sync antara alur suara dan alur gambar. Pada banyak tipe sistem penanda elektronik dipasangkan sisi kamera.
Commercial :
Iklan. Film pendek yang umumnya berdurasi 60, 30, atau 15 detik yang dibuat khusus untuk menjual suatu produk.
Iklan. Film pendek yang umumnya berdurasi 60, 30, atau 15 detik yang dibuat khusus untuk menjual suatu produk.
Composite Print :
Film yang telah diedit termasuk semua gambar, suara, dan musik yang telah dicetak ke dalam sebuah film.
Film yang telah diedit termasuk semua gambar, suara, dan musik yang telah dicetak ke dalam sebuah film.
Contact Glass :
Alat bantu penglihatan terbuat dari kaca berwarna gelap berbentuk seperti monacle yang dipakaikan ke salah satu mata Penata Fotografi selama pencahayaan set untuk memeriksa tingkatan kontras dari pencahayaan tersebut.
Alat bantu penglihatan terbuat dari kaca berwarna gelap berbentuk seperti monacle yang dipakaikan ke salah satu mata Penata Fotografi selama pencahayaan set untuk memeriksa tingkatan kontras dari pencahayaan tersebut.
Cook, Cookie :
Dapat berupa kain dengan bingkai kawat atau lembaran kayu lapis atau plastik yang diberi pola daun ranting atau bunga untukmemunculkan bayangan pada permukaan datar. kadang buram atau tembus cahaya seperi sebuah scrim. berasal dari bahasa Yunani kukaloris yang berarti memecah cahaya.
Dapat berupa kain dengan bingkai kawat atau lembaran kayu lapis atau plastik yang diberi pola daun ranting atau bunga untukmemunculkan bayangan pada permukaan datar. kadang buram atau tembus cahaya seperi sebuah scrim. berasal dari bahasa Yunani kukaloris yang berarti memecah cahaya.
Copter Mount :
Copter kamera untuk penggunaan dalam pengambilan gambar aerial helikopter yang berfungsi menjaga kamera dari vibrasi helikopter. Nama dagangnya adalah Tyler Mount.
Copter kamera untuk penggunaan dalam pengambilan gambar aerial helikopter yang berfungsi menjaga kamera dari vibrasi helikopter. Nama dagangnya adalah Tyler Mount.
Costume Designer :
Orang yang merancang dan memastikan produksi kostum secara sementara maupun permanen untuk sebuah film.
Orang yang merancang dan memastikan produksi kostum secara sementara maupun permanen untuk sebuah film.
Coverage :
Keseluruhan koleksi hasil pengambilan gambar individual, sudut, dan set yang terdiri dari segala kebutuhan film untuk membuat sebuah cerita lengkap.
Keseluruhan koleksi hasil pengambilan gambar individual, sudut, dan set yang terdiri dari segala kebutuhan film untuk membuat sebuah cerita lengkap.
Cover Set :
Set yang digunakan untuk syuting bila adegan eksterior yang diusahakan ternyata terganggu oleh kondisi cuaca yang tidak mendukung.
Set yang digunakan untuk syuting bila adegan eksterior yang diusahakan ternyata terganggu oleh kondisi cuaca yang tidak mendukung.
Cover Shot :
Bagian dari pengambilan film untuk menyediakan materi transisi dari satu bagian adegan ke bagian adegan lain dalam sebuah adegan yang sama. Bisa juga digunakan sebagai gamabr tambahan atau cadangan kalau perekaman pertama tidak berhasil. Juga disebut sebagai “insurance”.
Bagian dari pengambilan film untuk menyediakan materi transisi dari satu bagian adegan ke bagian adegan lain dalam sebuah adegan yang sama. Bisa juga digunakan sebagai gamabr tambahan atau cadangan kalau perekaman pertama tidak berhasil. Juga disebut sebagai “insurance”.
Cue :
Tanda bagi aktor/aktris dalam film untuk memunculkan bagiannya dalam dialog atau tindakan. Isyarat ini dapat berupa tindakan aktor/aktris lainnya, bagian akhir dari sebuah dialog, tanda dari sutradara atau isyarat cahaya.
Tanda bagi aktor/aktris dalam film untuk memunculkan bagiannya dalam dialog atau tindakan. Isyarat ini dapat berupa tindakan aktor/aktris lainnya, bagian akhir dari sebuah dialog, tanda dari sutradara atau isyarat cahaya.
Cue Light :
Bola lampu kecil yang dapat dinyalakan atau dimatikan oleh sutradara atau asisten sutradara dan diletakkan diluar jangkauan pandang kamera tetapi dalam jangkauan pandang aktor untuk memberi isyarat. Isyarat cahaya ini menghindari isyarat secara verbal yang dimunculkan oleh aktor.
Bola lampu kecil yang dapat dinyalakan atau dimatikan oleh sutradara atau asisten sutradara dan diletakkan diluar jangkauan pandang kamera tetapi dalam jangkauan pandang aktor untuk memberi isyarat. Isyarat cahaya ini menghindari isyarat secara verbal yang dimunculkan oleh aktor.
Cut and Hold :
Perintah dari sutadara agar adegan diberhentikan namun aktor/aktris tetap berada dalam posisinya. Sutradara mungkin ingin memeriksa pencahayaan, posisi, atau mengatur adegan lain yang saling bersinggungan.
Perintah dari sutadara agar adegan diberhentikan namun aktor/aktris tetap berada dalam posisinya. Sutradara mungkin ingin memeriksa pencahayaan, posisi, atau mengatur adegan lain yang saling bersinggungan.
Cut Back :
Mengubah gambar dalam film secara cepat dari adegan saat ini ke adegan lain yang telah dilihat sebelumnya. Pemotongan ini Dilakukan tanpa ada transisi.
Mengubah gambar dalam film secara cepat dari adegan saat ini ke adegan lain yang telah dilihat sebelumnya. Pemotongan ini Dilakukan tanpa ada transisi.
Cutting on The Action :
Menggunakan sebuah tindakan besar dari seorang aktor/aktris sebagai titik untuk masuk lebih dekat atau lebih jauh dari orang tersebut.
Menggunakan sebuah tindakan besar dari seorang aktor/aktris sebagai titik untuk masuk lebih dekat atau lebih jauh dari orang tersebut.
Cutting Room :
Tempat peralatan seorang editor film berada, misalnya moviola dan lain sebagainya dan tempat film akan digabungkan sesuai cerita yang berkesinambungan. Ruang ini biasanya ada dalam sebuah studio namun dapat saja berada pada lokasi tersendiri dan terpisah dari daerah studio.
Tempat peralatan seorang editor film berada, misalnya moviola dan lain sebagainya dan tempat film akan digabungkan sesuai cerita yang berkesinambungan. Ruang ini biasanya ada dalam sebuah studio namun dapat saja berada pada lokasi tersendiri dan terpisah dari daerah studio.
Cut to :
Secara cepat mengubah gambar dalam film dari adegan masa kini ke adegan lainnya tanpa adanya transisi.
Secara cepat mengubah gambar dalam film dari adegan masa kini ke adegan lainnya tanpa adanya transisi.
Credit Title :
Urutan nama-nama tim produksi dan pendukung acara
Urutan nama-nama tim produksi dan pendukung acara
Chroma Key :
Sebuah metode elektronis yang melakukan penggabungan antara gambar video yang satu dengan gambar video lainnya dimana dalam prosesnya digunakan teknik Key Colour yang dapat diubah sesuai kebutuhan foreground dan background.
Sebuah metode elektronis yang melakukan penggabungan antara gambar video yang satu dengan gambar video lainnya dimana dalam prosesnya digunakan teknik Key Colour yang dapat diubah sesuai kebutuhan foreground dan background.